Minggu, Maret 17

Posted by Roemie | File under :

Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah,
namun aku mampu merombak tatanan
dunia.
Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia
mengidolakan aku.
Banyak orang merubah kepribadiannya,
mengkhianati teman, menjual tubuhnya,
dan bahkan meninggalkan keyakinan
imannya, demi aku!
Aku tidak mengerti perbedaan orang shalih & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.
Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.
Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku.
Anak dan orangtua berselisih gara2 aku.
Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi
manusia menyembah aku seperti Tuhan,
bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih
menghormati aku, padahal Tuhan sudah
pesan jangan jadi hamba uang..
Seharusnya aku melayani manusia, tapi
kenapa malah manusia mau jadi budakku?
Aku tidak pernah mengorbankan diriku
untuk siapa pun, tapi banyak orang rela
mati demi aku.
Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa
menjadi alat bayar resep obat anda, tapi
tidak mampu memperpanjang hidup anda.
Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA.
Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an
dengan anda...
APAKAH SELAMA HIDUP ANDA
MENGGUNAKAN aku dengan baik, atau
sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai
TUHAN???

Ini informasi terakhirku:
Aku TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Selasa, Maret 5

Posted by Roemie | File under : ,

(1). Memperbanyak Membaca “La hawla
Wala Quwwata Illa billah “
Barangsiapa yang lambat datang
rezekinya hendaklah banyak mengucapkan
“La hawla Wala
Quwwata Illa billah
( HR. At Tabrani )
(2). Membaca ” La Ilaha Illallahul Malikul
Haqqul Mubin”
Barangsiapa setiap hari membaca La ilaha
illallahul
malikul haqqul mubin maka bacaan itu
akan menjadi keamanan dari kefakiran dan
menjadi penenteram dari rasa takut dalam
kubur (HR. Abu Nu’
aim dan Ad Dailami).
(3). Melanggengkan Ber-Istighfar
“Barangsiapa melanggengkan
beristighfar niscaya Allah akan
mengeluarkan dia dari segala kesusahan
dan memberikan
rezki dari arah yang tidak diduga-
duga” ( HR. Ahmad, Abu
Dawud dan Ibnu Majjah )
(4). Membaca Surat Al-Ikhlas
“Barangsiapa mmbaca Surat Al Ikhlas
ketika masuk rumah maka
berkah bacaan menghilangkan
kefakiran dari penghuni rumah
dan tetangganya ( HR. AtTabrani )
(5). Membaca Surat Al-Waqiah
“Barangsiapa mmbaca surat AlWaqiah
setiap malam, maka tidak
akan ditimpa kesempitan hidup
“(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab AlIman)
(6). Memperbanyak Shalawat Atas Nabi
“Ubay Bin Ka’ab meriwayatkan ,
bila telah berlalu sepertiga malam,
Rasulullah
Salallahu’alaih iwassalam berdiri seraya
bersabda : “Wahai
Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah,
berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang
tiupan
(sangkakala kiamat) pertama, kemudian
diiringi tiupan kedua.
Akan datang kematian dan segala kesulitan
didalamnya”
(7). Membaca Subhanallah
wabihamdihi Subhanallahil adziim
…dari setiap kalimat itu seorang malaikat
yg bertasbih kepada
Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang
pahala tasbihnya itu
diberikan untukmu” (HR. Al-Mustagfiri
dalam Ad-Da’awat)

Sumber : -Ihya Ulumiddin – Imam AL
GHAZALI

Sabtu, Maret 2

Posted by Roemie | File under :

Sayyidina Ali K.W berkata:
1. Orang alim adalah lampu Allah di bumi.
Maka, barangsiapa yang Allah menghendaki
kebaikan baginya, dia akan memperoleh
cahaya (ilmu) itu.
2. Kedudukan orang alim bagaikan pohon
kurma, engkau menunggu kapan buahnya jatuh
kepadamu.
3. Orang alim lebih utama dari pada orang
yang berpuasa, mengerjakan shalat malam
(tahajud), dan yang berjihad di jalan Allah. Jika
seorang alim meninggal, maka terjadi lubang
dalam islam yang tidak tertutupi sehingga
datang orang alim lain yang datang kemudian
(menggantikannya).
4. Orang yang (keluar dari rumahnya) mencari
ilmu, para malaikat akan mengantar
kepergiannya sehingga dia pulang (ke
rumahnya).
5. Orang alim adalah yang mengetahui
kemampuan dirinya, dan cukuplah seseorang
dikatakan bodoh jika dia tidak mengetahui
kemampuan dirinya.
6. Ketahuilah! Sesungguhnya hamba-hamba
Allah yang memelihara ilmu-Nya, menjaga yang
dijaga-Nya, dan memancarkan mata air ilmu-
Nya, mereka ini saling berhubungan dengan
wilayah (perwalian), saling bertemu dengan
kecintaan, minum bersama dengan gelas
pemikiran, dan pergi dengan meninggalkan bau
yang harum. Mereka tidak dicampuri oleh
keraguan, dan tidak pula mereka bersegera
dalam mengumpat. Berdasarkan hal itulah,
mereka mengukuhkan pembawaan dan akhlak
mereka, saling mencintai, dan saling
berhubungan di antara sesama mereka.
Mereka ini seperti keunggulan benih yang telah
dipilih, yang diambil darinya dan dilemparkan.
la telah dipisahkan oleh penyaringan dan
dibersihkan oleh pembersihan.
7. Di antara hak seorang guru terhadap
muridnya adalah hendaklah si murid tidak
terlalu banyak bertanya kepadanya, tidak
membebaninya dalam memberikan jawaban,
tidak mendesaknya jika dia sedang malas, tidak
menyebarkan rahasianya, dan tidak mengumpat
seorang pun di sisinya.
8. Orang yang alim adalah yang mengetahui
bahwa apa yang diketahuinya, jika
dibandingkan dengan apa yang tidak
diketahuinya, sangatlah sedikit. Maka, karena
itulah dia menganggap dirinya bodoh. Oleh
karena itu, bertambahlah kesungguhannya
dalam mencari ilmu karena pengetahuannya
akan hal itu.
9. Kesalahan yang dilakukan seorang alim
seperti kapal yang pecah, maka ia tenggelam
dan tenggelam pula bersamanya banyak orang.
10. Jika seorang alim tertawa satu kali, maka
dia telah membuang satu ilmu dari dirinya.

Minggu, September 19

Posted by Roemie | File under :

Mbah Kyai Dalhar lahir di komplek pesantren Darussalam, Watucongol, Muntilan, Magelang pada hari Rabu, 10 Syawal 1286 H atau 10 Syawal 1798 – Je (12 Januari 1870 M). Ketika lahir beliau diberi nama oleh ayahnya dengan nama Nahrowi.

Senin, Juli 5

Posted by Roemie | File under :
Oleh: Ir. H. Budi Suherdiman Januardi, MM.

Awal kejayaan umat Islam sebagai titik balik sejarah dimulai sejak generasi pertama dibawah kepemimpinan Rasulullah Muhammad Saw terutama setelah melakukan hijrah dari Makkah ke Madienah.
Pelajaran utama dari perjalanan Hijrah Rasulullah Saw dan para sahabatnya yaitu adanya proses peletakan cikal bakal sebuah entitas peradaban. Hal ini dapat kita lihat dengan dilakukannya tiga langkah strategis sebagai pondasi utama yang kemudian menjadi asas dalam pembentukan prototype masyarakat Islam. Tiga langkah strategis tersebut yaitu: